Untuk beberapa lama tuduhan komunis dan Yahudi menjadi dua predikat yang dianggap paling “menyeramkan” di Indonesia. Kisah sejarah dan gesekan sosial yang mengikat di balik dua predikat ini jauh melampaui friksi atas identitas lain yang terjadi di republik ini. Survei Wahid Foundation menyebutkan bahwa komunis adalah kelompok atau predikat yang paling tidak disukai di Indonesia. Ini serupa dengan kebencian pada kelompok LGBT yang juga sangat tinggi. Sementara untuk Yahudi, menurut survei Anti-Defamation League, Indonesia adalah negara peringkat ke-4 dengan pembenci Yahudi terbanyak. Narsum/Dean Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, kenapa masyarakat kita bisa begitu membenci Yahudi dan komunis? Apalagi, kalau kita melihat catatan historis, kelompok yang benar-benar pernah menyengsarakan masyarakat Indonesia adalah orang-orang Jepang dan Belanda. Narsum/Dean – tapi visualnya bisa pakai footage atau video Fakta ini menarik mengingat saat ini Indonesia punya hubungan yang relatif harmonis dengan Jepang dan Belanda. Selain hubungan bisnis, berbagai program pertukaran pelajar juga menjadi warna tersendiri dalam relasi dengan para mantan penjajah itu. Mengapa memori kolektif atas kelam penjajahan lebih kurang terasa dibanding Yahudi-Komunis?